Jangan Manja di 2023

Tidak terasa kita sudah memasuki awal tahun di 2023 tepatnya 1 Januari 2023. Pastinya usia semakin tua, bumi pun semakin tua dan banyak sekali kita saksikan fenomena alam yang tidak seperti biasanya. Mawas diri sejatinya diperlukan ketika menyambut pergantian tahun.

Tahun 2022 ini saya tidak sempat menulis kaleidoskop dalam hidup, namun banyak hal yang saya ingat ketika menjalani tahun tersebut. Banyak hikmah dalam peristiwa di hidup saya maupun keluarga. Ada suka dan duka, namun saya tidak ingin larut dalam euforia kesenangan hidup. Sebab kalau terlalu larut dalam euforia kesenangan, di saat menerima ujian, kita tidak akan siap dan seolah menjadi si paling tersakiti.

Satu hal yang saya tekankan di 2023 adalah tidak boleh manja! Lho kok gitu? Bukannya perempuan inginnya dimanja ya? Benar, perempuan mungkin ingin selalu dimanja, namun juga harus tahu batasannya. Apalagi disinyalir di tahun 2023 ini konon katanya hampir semua negara akan mengalami resesi, meskipun belum terbukti juga.

Ohya, jika ditanya apa sih kendala terbesar di tahun 2022 lalu maka berikut hal-hal yang menjadi hambatan terbesar saya dalam berakvititas:

  • Penyakit

Entah mengapa saya mudah sekali terserang penyakit di rentang waktu 2 tahun ini. Walau bukan penyintas Covid 19, namun sejak tahun 2020 badan saya sudah tidak sekuat dulu lagi, terutama ketika hendak datang bulan. Apakah ini memang kodrat seorang wanita yang menginjak usia 40 tahun, Wallahu A’lam. Akan tetapi saya berusaha untuk tidak manja dan tetap melakukan aktivitas seperti sedia kala. Maklum saja, saya seorang karyawan swasta yang harus bekerja untuk menghidupi keluarga.

  • Rasa Malas

Rasa malas itu merupakan musuh terbesar saya dalam hidup. Seolah mencari pembenaran atas setiap tindakan yang saya lakukan, sehingga menjadikan rasa malas sebagai alasan untuk beristirahat, padahal tidak. Andai saya tidak memelihara rasa malas, mungkin sudah banyak karya yang dihasilkan. Mungkin sudah puluhan artikel yang saya tulis di blog.

  • Inkonsistensi

Karena saya seorang blogger, maka setidaknya saya harus konsisten untuk bisa meluangkan waktu menulis walau hanya beberapa ratus kata. Yang terjadi adalah saya menulis jika hanya ada job saja. Sungguh ironis, padahal niat awal ngeblog adalah ingin menciptakan aktivitas produktif di samping rebahan saja sambil scroll media sosial. Ini adalah kondisi yang membahayakan saya sebagai seorang blogger. Bagaimana bisa menghasilkan kualitas tulisan yang baik jika saya tidak pernah berlatih menulis. Percuma rasanya saya memberi label blogger pada diri ini jika tidak pernah menulis artikel, atau hanya menulis artikel karena ada orderan.

Oleh karena itu, banyak harapan bagi saya di tahun 2023 ini. Menua sudah pasti, namun saya ingin menua tanpa rasa manja dan pembenaran terhadap yang namanya usia. Bukankah usia itu hanya angka saja. Kita bisa menjadikan perjalanan usia ini dengan dua alternatif saja, menjadi semakin produktif atau sebaliknya, menjadi malas dan tak menghasilkan karya satupun.

Mengapa artikel ini saya beri judul Jangan Manja di 2023, karena saya tidak ingin menjadi mundur ke belakang hanya karena usia yang makin menua. Mundur ke belakang dalam hal ini adalah menurunnya produktivitas, malas dan cenderung tidak konsisten terhadap target dalam hidup. Sulit memang menjadi manusia yang konsisten, namun kembalikan dulu niat kita ingin menjadi seperti apa di masa mendatang.

Kalau saya pribadi tidak ingin menggantungkan hidup kepada orang lain sehingga berusaha untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Salah satu cara untuk bertahan hidup menggunakan kemampuan sendiri adalah terus meningkatkan skill serta kemampuan agar tak kalah bersaing dengan generasi muda di masa depan.

Semoga sharing ini bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *